Rabu, 27 Januari 2010

TRACKING di Hutan Pinus

Cara menjalani tracking

Setelah melakukan pemanasan, semua peserta diminta membawa minum air mineral dan panitia memberi satu plastik berisi roti, telur dan permen sebagai bekal diperjalanan.

Saat itu hari masih pagi, matahari baru saja muncul dari peraduannya ditemani kicau burung dan angina sepoi-sepoipun berdansa bersama pinus-pinus menyambut pagi yang segar. Karena nuansa inilah acara tracking di setting pagi-pagi, agar kesegaran masih terpancar. Dan rute yang di tempuh kurang lebih 4 km menuju grojogan (air terjun kecil), mendaki bukit yang ditumbuhi pinus.

Sebagai tim outing, kami mendampingi peserta pada setiap gelombang. Di bulan oktober dan nopember 2009 kemarin ada 10 gelombang. Dan saya menemukan dua hal menarik dari dalam setiap gelombang yang serupa atau ada persamaan satu dengan yang lain, yaitu: Cara menjalani tracking.

Saya membayangkan pada pengalaman tracking tersebut adalah perjalanan hidup kita untuk sampai pada sebuah tujuan, maka yang saya rasakan adalah……

Setelah tiga gelombang saya mencermati beberapa orang mempunyai pola yang berbeda dengan yang lainnya saat berjalan pada rute tracking. Memang sama-sama melalui jalan setapak yang dipenuhi hutan pinus, yang di selah-selahnya ada juga rumput gajah yang hijau cerah. Tertangkapkan pula suara aliran air sungai kecil di sisi kanan jalan meski sungainya terkadang tidak tertangkap mata. Bagaimana pola yang ada?

Berjalan sambil ngobrol.
Untuk mereka yang berjalan sambil ngobrol dengan teman sepanjang perjalanan atau melontarkan joke-joke untuk temannya. Pola ini menunjukan bahwa orang tersebut senang akan kehadiran orang lain suka keramaian atau mungkin tidak suka dengan kesendirian. Bukan berarti tidak bisa menikmati alam dan panorama di sekitarnya, tapi mereka sangat menikmati oboralan dalam perjalanan tersebut dan focus pada kebersamaan dengan teman. Dan tahu-tahu sudah sampai di tujuan

Berjalan sambil menunduk.
Pada pola ini bukan berarti mereka tidak terlibat dalam obrolan atau tidak memandang sekitarnya. Namun pada pola ini orang-orangnya cenderung focus dan hati-hati pada jalan yang ditapakinya (nanti kalau tersandung, jalan licin, dst). Karena focus pada jalan yang ditapaki, pemandangan sekitar kurang tertangkap keindahannya. Kecuali jika sesekali berhenti dan sengaja menikmati panorama sekitar dengan segala bunyi-bunyian yang menyertai.

Berjalan menatap ke depan & mengaktifkan semua indera

Meraka yang masuk pola ini, sangat rileks....sesekali menarik nafas dalam-dalam untuk memenuhi paru-parunya dengan udara. Mantap menantap ke depan menyimak suara-suara di sekitar. Ikut ikut menimpali pembicaraan jika menariknya, tapi segera kembali perhatiannya tercurah pada pemandangan sekitar. Mata, telinga, perasa, penciuman semua diaktifkan untuk menikmati dan menselaraskan dengan alam.

Paparan di atas tidaklah ilmiah karena tanpa dilengkapi wawancara. Namun mari kita bayangkan tracking tersebut analogi dari track mencapai mimpi kita. Ada saat menanjak, ada saat turunan, ada juga saat harus melompati lubangan. Nah, jika tracking ini adalah perjalan kita mencapai impian, kita cenderung menggunakan pola yang mana? Bagaimana perjalanan itu hendaknya kita jalani, agar kita mampu lebih menikmatinya sekalipun dalam kebersamaan dengan teman-teman? Silahkan pilih dan putuskan!

Rahasia kegembiraan dlm bekerja terangkum dalam 1 kata istimewa. Guna mengerti bgmana mengerjakan sst dengan baik adalah menikmatinya.
(Pearl S. Buck)


Salam,
Ambrosius Bata

1 komentar:

  1. Outing yang menyenangkan...saya sangat menikmatinya...Kenangan terakhir yg sangat berkesan buat saya selama di RKZ.. Trima kasih u mas Ambro n crew....

    BalasHapus